Rabu, 18 April 2012


                                       
                                               Tips Menulis di Media Massa



  Anda sudah menulis artikel untuk kolom opini di surat kabar namun seringkali di tolak? Atau Anda baru akan memulai untuk mengirimkan artikel ke surat kabar atau majalah ? Tulisan berikut barangkali akan menjembatani beberapa kesulitan sehingga artikel Anda atau analisis Anda bisa sering dimuat.
Beberapa ciri dari harian dan majalah penting untuk diingat sehingga saat memulai menulis sudah terbayangkan siapa pembacanya dan bagaimana skope medianya.
Tips di bawah ini tentu tidaklah lengkap dan bukanlah aksioma yang harus diikuti. Namun tips ini sekedar rambu-rambu yang bisa memberikan sedikit panduan mengenai menulis di media massa.

  1. Aktual
Surat kabar atau majalah mingguan memiliki ciri utama aktual. Harian seperti Kompas atau Republika sangat terikat dengan waktu. Harian mencerminkan berita dan informasi setiap hari. Berita hari ini akan menjadi basi pada keesokan harinya. Koran hari ini tidak akan menjadi panduan lagi pada keesokan harinya. Jadi artikel dan opini di dalamnya pun harus dan biasanya aktual dengan kejadian yang sedang muncul. Misalnya, artikel mengenai sistem pencarian pesawat hilang akan sangat bermanfaat sekarang untuk menjelaskan mengapa di abad satelit ini sebuah pesawat AdamAir dengan 100 penumpang lebih telah beberapa hari tidak terlacak. Dengan sendirinya sebuah tulisan yang aktual dan lagi hangat dibicarakan kans untuk dimuat akan semakin besar.

  2. Ringkas dan Jelas
Selain aktual, sebuah artikel diharapkan oleh pembacanya ringkas dan jelas. Ringkas artinya pembahasannya mengenai sebuah topik dilakukan secara garis besar, tidak sampai detail. Rincian angka atau teori yang teknis tidak perlu dibahas apalagi kajian mengenai teori yang berbeda-beda. Cukup satu pendekatan dan terangkan. Jelas artinya tulisan itu mencerminkan judul. Tulisan di sebuah harian karena biasanya berlaku hanya 24 jam maka uraiannya perlu sebuah kejelasan. Misalnya, tulisan dengan topik skenario hilangnya AdamAir dijelaskan dengan meminjam perbincangan para pakar mulai skenario karena cuaca buruk, skenario ledakan bom dan skenario human error. Perbincangan mengenai topik akan menarim sepanjang pesawat masih belum ditemukan.

  3. Paragraf yang jelas
Sebaiknya sebuah artikel menggunakan sub judul dengan paragraf yang jelas. Paragraf mencerminkan langkah-langkah untuk menjelaskan pendapat, atau argumentasi. Sub judul kecil akan sangat membantu pembaca merangkum dengan cepat. Perlu diingat bahwa artikel di media massa bukan uraian akademis maka dibayangkan pula pembacanya bisa menjangkau semua lapias. Editor rubrik artikel ini sadar akan bayangan mengenai pembacanya ketika menerima sebuah artikel. Tidak hanya paragraf itu menjelaskan pembukaan, batang tubuh tetapi juga kesimpulan.

  4. Pikirkan panjang tulisan
Sebuah tulisan di surat kabar biasanya berkisar antara empat sampai lima setengah halaman A4 dengan format dua spasi. Empat halaman sudah dianggap cukup tetapi lebih dari enam halaman dianggap bisa terlalu panjang. Ketentuan ini tentu tidak kaku tergantung kondisi pembahasan artikelnya apakah memang sangat menarik perhatian pembaca.

  5. Sertakan CV singkat
Sebuah keterangan mengenai siapa Anda akan sangat banyak membantu editor untuk memutuskan apakah artikel ini ditulis seorang awam atau seorang pakar atau peneliti. Seorang spesialis di bidang teknologi penerbangan akan sangat besar kans nya untuk dimuat jika menguraikan soal teknis mengenai hilangnya pesawat AdamAir di Sulawesi Barat. Atau seorang peneliti di sebuah universitas besar di luar negeri juga akan memberikan bobot tersendiri. Namun editor juga tidak tergantung nama besar Anda tetapi juga kualitas dan kuantitas tulisan. Seorang akademisi yang menulis membosankan tidak akan banyak memberi manfaat apalagi disertakan berbagai teori yang “berat”.

  6. Gaya tulisan enak dibaca
Gaya tulisan juga akan sangat mempengaruhi keputusan editor artikel. Sebuah tulisan yang diuraikan dengan gaya bahasa yang enak tetapi berbobot mungkin akan dipertimbangkan lebih lama. Untuk menemukan bagaimana gaya menulis Anda tentu dilalui dengan latihan. Meskipun gaya tulisan Anda misalnya masih kaku, asalkan cukup jelas dan ringkas, Artikel anda masih banyak peluangnya.

  7 Format yang apik
Tulisan yang berbobot tidak hanya dalam uraian dan sudut pandangnya, tetapi juga dalam cara penyajiannya. Dengan digitalisasi hampir semua surat kabar dan majalah di Indonesia maka menulis dengan komputer merupakan sebuah kemestian. Tantangannya, seringkali error dalam menuliskan istilah atau tanda-tanda baca kerapkali terlewat. Biasakan dengan menulis yang apil sesuai tanda baca dan sesuai bunyi kata. Editor biasanya cepat mengetahui bagaimana tingkat kesungguhan Anda dalam menulis ketika melihat bentuk tulisan dan kesalahan gramatikal atau kesalahan pengetikan kata. Semakin banyak kesalahan menuliskan kata-kata akan semakin cepat disingkirkan dari urutan untuk dimuat.
Tips di atas tentu saja sekali lagi bukan sebuah “pakem” dimuat dan tidaknya sebuah tulisan. Adakalanya karena editor ingin sekali memuat sebuah topik yang lagi hangat dibahas dan sedikit pilihannya maka bisa jadi tulisan Anda pun lolos untuk dimuat meskipun editor harus kerja keras merombak dan mengeditnya.



                                                                                          Oleh : zulfikar al-jayati



                                               Mengenal Opini dan Kolom


  Dalam sebuah surat kabar dikenal ada: berita, feature, tajuk, pojok, kolom, surat pembaca, iklan. Biasanya ada pula fiksi, karikatur, foto-foto. Berita dan feature adalah fakta, pojok dan tajuk adalah opini dari pengasuh koran, kolom dan surat pembaca adalah opini dari luar, iklan adalah sumber duit untuk penerbitan, sedang fiksi adalah karangan yang fiktif, bisa sebagai cerita bersambung, cerpen, dan sebagainya.
Dalam penerbitan majalah dan tabloid, keadaannya hampir sama. Mungkin majalah dan tabloid tidak ada fiksinya, kecuali majalah dan tabloid yang sifatnya hiburan, bukan majalah atau tabloid berita.
Di penerbitan majalah dan tabloid, juga jarang ada tajuk rencana, yang isinya adalah opini yang mengatasnamakan penerbitan itu. Di beberapa penerbitan, pemimpin redaksi atau redaktur senior menulis opini khusus dengan byline. Misalnya, di Forum dulu ada Catatan Hukum. Itu tak bisa digolongkan opini, karena belum tentu mewakili isi majalah tersebut. Itu lebih tepat disebut kolom. Nah, di majalah TEMPO sekarang ini ada opini. Itu betul-betul opini yang sebenarnya, karena dibuat untuk mewakili kepentingan penerbitan. Dan tidak ada byline-nya (penulisnya).


  Kriteria:
Jadi apa itu opini dan kolom, sudah jelas. Opini adalah tulisan yang merupakan pendapat seseorang atau lembaga. Kolom dan surat pembaca termasuk opini. Pokoknya segala yang bukan berita disebut opini.

Dan opini ada dua: mewakili lembaga (disebut tajuk, pojok, opini -- dalam pengertian rubrik), dan mewakili perorangan (disebut kolom). Kalau dibagi lagi, kolom bisa ditulis oleh orang luar maupun orang dalam, tajuk dan sebagainya itu adalah opini yang ditulis oleh orang dalam.


  Apa yang ditulis:
>Baik opini maupun kolom, kedua-duanya adalah menyoroti sebuah berita aktual dengan memberi pendapat-pendapat, baik saran, solusi, kritik dan sebagainya. Kalau berita tentu tak bisa dicampuri dengan opini. Berita yang dicampur dengan opini menjadi rancu, dan mengaburkan nilai berita itu sendiri. Berita pun menjadi tidak obyektif lagi.

Karena itu sebuah tulisan yang ingin melengkapi berita itu dengan pendapat seseorang, dipesan kolom oleh sebuah penerbitan. Itu yang menyebabkan penulis kolom adalah tokoh-tokoh yang sudah dikenal dalam bidangnya. Apalagi untuk majalah. Kalau Anda belum terkenal tak bisa menulis kolom. Di koran-koran, karena terbitnya setiap hari dan membutuhkan banyak tulisan, masih bisa menerima tulisan kolom dari luar yang datang begitu saja tanpa dipesan. Tapi di majalah tidak, tulisan dipesan dan hanya orang tertentu saja yang bisa menulis.


  Bagaimana menulis:
>Baik kolom maupun opini ditulis dengan cara yang sangat populer dan dibatasi panjangnya. Kalau di majalah panjang kolom paling banyak 5.000 charakter, di koran umumnya sama saja, tetapi bisa sedikit lebih panjang karena bisa bersambung ke halaman lain. Anda tak bisa bertele-tele, tetapi langsung pada persoalan. Memang, kemudian dikenal ada gaya seseorang, yang tak mudah ditiru oleh orang lain. Apalagi apa yang kemudian disebut kolom khusus (misalnya Asal-usul di Kompas).

Salah satu yang penting dalam menulis opini atau kolom adalah fokus yang jelas dan sudut pandang tidak melebar ke mana-mana. Karena itu banyak pemula yang bingung, bagaimana memulainya dan bagaimana memperlakukan bahan-bahan yang ada.
Jangan mudah bingung. Periksa dulu rencana awal, sebenarnya apa sih tema yang mau anda tulis itu? Fokus ceritanya apa, lalu angle (sudut pandangnya) ke mana. Cocokkan dengan bahan/data yang Anda punya atau berita yang sudah terjadi. Apakah sudah terkumpul dan mendukung tulisan itu? Kalau belum, cari yang kurang. Kalau pas dan berlebih, siap-siaplah ditulis.
Pergunakan data atau berita yang sudah terjadi sesuai dengan kebutuhan tulisan itu. Misalnya soal-soal detail. Tak semua detail itu penting. Misalnya menyebutkan jarak sebuah desa di Aceh yang dijadikan wilayah penelitian DOM. ''Desa itu berjarak 15, 74 kilometer dari kota.....'' Pembaca malah bisa keliru kalau membacanya cepat-cepat, lima belas kilometer atau seratus limapuluh tujuh kilometer atau tujuh belas kilometer. Sebut saja angka bulat, misalnya, sekitar lima belas kilometer atau lebih sedikit dari lima belas kilometer.
Tetapi untuk hal tertentu, katakanlah kolumnis olahraga, detail itu penting. Misalnya, pertandingan sepakbola. ''Gol terjadi pada menit ke 43''. Ini tak bisa disebut sekitar menit ke 45, karena menit 45 sudah setengah main. Menit ke 43 sangat penting artinya dibandingkan menit ke 30, misalnya. Atau tulisan begini: ''Pelari itu mencapai finish dengan waktu 10.51 detik.'' Ini penting sekali bagi pembaca. Mereka akan marah kalau detail itu ternyata salah. Apakah pembaca bingung melihat angka-angka ini? Tidak, karena sebelum mereka membaca tulisan itu, mereka sudah punya persiapan apa tema tulisan itu.


  Masalah Bahasa:
Bahasa Indonesia yang kita gunakan untuk menyusun artikel (baik opini maupun kolom) haruslah ''bahasa tulisan''. Yang dimaksudkan di sini adalah bukan bahasa lisan atau bahasa percakapan sehari-hari.

Namun, bahasa itu tetap komunikatif, mampu menghubungkan alam pikiran penulis dan pembaca secara lancar dan hemat kata. Agar dapat menyampaikan gagasan penulis tanpa cacat, kalimat yang disusun harus bebas dari kata-kata yang melelahkan dan kata-kata pemanis basa-basi yang biasa diucapkan orang dalam pidato yang menjemukan. Kata-kata itu bahkan sejauh mungkin harus kita hindari penggunaannya.
Selain menggunakan bahasa tulisan, juga perlu menggunakan bahasa teknis. Dan bahasa teknis menuntut penuturan yang ringkas. Dalam usaha menyusun kalimat ringkas ini, kita harus tetap ingat, jangan sampai mengorbankan kejelasan.Sebuah artikel dikatakan tidak lengkap dan tidak jelas, apabila ia tidak dapat menjawab pertangaan pembaca lebih lanjut, seperti pertanyaan: "Berapa"? (jumlah, ukuran, umur, hasil, suhu dan lain-lain). Artikel yang lengkap tidak akan membiarkan pembaca bertanya-tanya lagi, misalnya di mana letak Ciamis tempat pembunuhan dukun santet itu.Begitu pula deskripsi seseorang, kita jangan terlalu gampang menulis ''orang itu begitu cantik setelah mengenakan pakaian pengantin''. Cantik untuk ukuran orang lain bisa berbeda-beda, maka lebih baik deskripsikan ''kecantikan'' itu. Misalnya, setelah mengenakan pakaian pengantin itu, sang gadis kelihatan lebih langsing, matanya lebih bersinar, lehernya lebih jenjang dan sebagainya. Namun, keterperincian itu tadi tetap jangan sampai terjebak pada hal-hal yang tidak perlu.Ketelitian menjadi hal penting, baik dalam penulisan kata, umur, nama orang, nama tempat dan alat, ejaan dan tanda baca. Jelas akan merosot nilai kolom itu itu, kalau ketelitian ini diabaikan begitu saja. Begitu pula masalah ejaan yang benar sebagaimana pedoman baku yang telah dikeluarkan Pusat Bahasa.
Di Majalah TEMPO misalnya kalau ada penulis artikel yang masih menulis kata "rubah, robah, merubah, merobah" langsung dicampakkan karena semestinya kata dasar itu "ubah", jadi harus ditulis "perubahan, mengubah, diubah". Ini contoh-contoh kecil yang perlu dicermati.Menulis kalimat, jangan terlalu berpanjang-panjang. Kalimat yang paling ideal itu adalah kalimat yang mencetuskan satu ide, satu gagasan. Kalimat yang lebih dari satu ide dan satu gagasan akan membuat kabur, lebih-lebih kalau penempatan kata penghubung dan koma dikacaukan. Misalnya kalimat ini: "Iwan, bapak seorang anak yang baru saja diwisuda sebagai insinyur...." tak jelas benar, siapa yang lulus insinyur itu, Iwan atau anaknya? Ini hanya karena penempatan koma. Kalau ditulis: "Iwan, bapak seorang anak, yang baru saja lulus insinyur..." yang lulus insinyur jelas Iwan, bukan anaknya. Atau: "Iwan, bapak dari seorang anak yang baru saja lulus insinyur, meninggal dunia..." yang lulus insinyur anaknya, yang meninggal bapaknya.Demikian beberapa hal tentang opini dan kolom. Jenis tulisan ini tak bisa diajarkan secara teori, karena memang tak ada teorinya. Tulisan ini menyangkut wawasan dan pengalaman. Semakin lama "jam terbang" seseorang semakin baik tulisannya. 




                                                                                                                                  Oleh : zulfikar al-jayati



Sejarah Islam Dari Zaman Nabi Muhammad Hingga Masa Ke-Emasan Islam



Sejarah Islam dari zaman nabi Muhammad hingga masa turki usmani – Perkembangan islam sudah berlangsung ribuan tahun dan mungkin saja sobat merahitam ada yang belum paham sejarahperkembangan islamitu sendiri. dari sumber wikipedia yang saya kutip yaitu;

Sejarah Islam adalah sejarah agama Islam mulai turunnya wahyu pertama pada tahun 622 yang diturunkan kepada rasul yang terakhir yaitu Muhammad bin Abdullah di Gua Hira, Arab Saudi sampai dengan sekarang.
yaitu nabi akhir zaman, nah perkembangan islam selanjutnya setelah era rosul muhamad dilanjutkan dengan era-era dibawah ini:
 Sejarah Islam masa Khulafaur Rasyidin
632 M – Wafatnya Nabi Muhammad dan Abu Bakar diangkat menjadi khalifah. Usamah bin Zaid memimpin ekspedisi ke Syria. Perang terhadap orang yang murtad yaitu Bani Tamim dan Musailamah al-Kadzab.
633 M – Pengumpulan Al Quran dimulai.
634 M – Wafatnya Abu Bakar. Umar bin Khatab diangkat menjadi khalifah. Penaklukan Damaskus.
636 M – Peperangan di Ajnadin atas tentara Romawi sehingga Syria, Mesopotamia, dan Palestina dapat ditaklukkan. Peperangan dan penaklukan Kadisia atas tentara Persia.
638 M – Penaklukan Baitulmuqaddis oleh tentara Islam. Peperangan dan penkalukan Jalula atas Persia.
639 M – Penaklukan Madain, kerajaan Persia.
640 M – Kerajaan Islam Madinah mulai membuat mata uang Islam. Tentara Islam megepung kota Alfarma, Mesir dan menaklukkannya.
641 M – Penaklukan Mesir
642 M – Penaklukan Nahawand, kerajaan Persia dan Penaklukan Persia secara keseluruhan.
644 M – Umar bin Khatab mati syahid akibat dibunuh. Utsman bin Affan menjadi khalifah.
645 M – Cyprus ditaklukkan.
646 M – Penyerangan Byzantium di kota Iskandariyah Mesir.
647 M – Angkatan Tentara Laut Islam didirikan & diketuai oleh Muawiyah Abu Sufyan. Perang di laut melawan angkatan laut Byzantium.
648 M – Pemberontakan menentang pemerintahan Utsman bin Affan.
656 M – Utsman mati akibat dibunuh. Ali bin Abi Talib dilantik menjadi khalifah. Terjadinya Perang Jamal.
657 M – Ali bin Abi Thalib memindahkan pusat pemerintahan dari Madinah ke Kufah. Perang Siffin meletus.
659 M – Ali bin Abi Thalib menyerang kembali Hijaz dan Yaman dari Muawiyah. Muawiyah menyatakan dirinya sebagai khalifah Damaskus.
661 M – Ali bin Abi Thalib mati dibunuh. Pemerintahan Khulafaur Rasyidin berakhir. Hasan (Cucu Nabi Muhammad) kemudian diangkat sebagai Khalifah ke-5 Umat Islam menggantikan Ali bin Abi Thalib.
661 M – Setelah sekitar 6 bulan Khalifah Hasan memerintah, 2 kelompok besar pasukan Islam yaitu Pasukan Khalifah Hasan di Kufah dan pasukan Muawiyah di Damsyik telah siap untuk memulai suatu pertempuran besar. Ketika pertempuran akan pecah, Muawiyah kemudian menawarkan rancangan perdamaian kepada Khalifah Hasan yang kemudian dengan pertimbangan persatuan Umat Islam, rancangan perdamaian Muawiyah ini diterima secara bersyarat oleh Khalifah Hasan dan kekhalifahan diserahkan oleh Khalifah Hasan kepada Muawiyah. Tahun itu kemudian dikenal dengan nama Tahun Perdamaian/Persatuan Umat (Aam Jamaah) dalam sejarah Umat Islam. Sejak saat itu Muawiyah menjadi Khalifah Umat Islam yang kemudian dilanjutkan dengan sistem Kerajaan Islam yang pertama yaitu pergantian pemimpin (Raja Islam) yang dilakukan secara turun temurun (Daulah Umayyah) dari Daulah Umayyah ini kemudian berlanjut kepada Kerajaan-Kerajaan Islam selanjutnya seperti Daulah Abbasiyah, Fatimiyyah, Usmaniyah dan lain-lain.
 Sejarah Islam Masa Kerajaan Bani Ummaiyyah
661 M – Muawiyah menjadi khalifah dan mndirikan Kerajaan Bani Ummaiyyah.
669 M – Persiapan perang melawan Konstantinopel
670 M – Penaklukan Kabul.
677 M – Penyerangan Konstantinopel yang pertama namun gagal.
679 M – Penyerangan Konstantinopel yang kedua namun gagal karena Muawiyah meninggal di tahun 680.
680 M – Kematian Muawiyah. Yazid I menaiki tahta. Peristiwa pembunuhan Saidina Hussein.
685 M – Khalifah Abdul Malik menjadikan Bahasa Arab sebagai bahasa resmi kerajaan.
700 M – Tentara Islam melawan kaum Barbar di Afrika Utara.
711 M – Penaklukan Sepanyol, Sind, dan Transoxiana.
712 M – Tentara Bani Ummayyah ke Spanyol, Sind, dan Transoxiana.
713 M – Penaklukan Multan.
716 M – Serangan kepada Konstantinopel.
717 M – Umar bin Abdul Aziz menjadi khalifah. Pembaharuan yang hebat dijalankan.
725 M – Tentara Islam melawan Nimes di Perancis.
749 M – Kekalahan tentera Ummayyah di Kufah, Iraq ditangan tentara Abbasiyyah.
750 M – Damaskus ditaklukkan oleh tentera Abbasiyyah. Runtuhnya Kerajaan Bani Ummaiyyah.
Sejarah Islam Masa Kerajaan Bani Abbasiyyah
752 M – Berdirinya Kerajaan Bani Abbasiyyah.
755 M – Pemberontakan Abdullah bin Ali. Pembunuhan Abu Muslim.
756 M – Abd ar-Rahman I mendirikan Kerajaan Bani Ummaiyyah di Spanyol.
763 M – Pendirian kota Baghdad. Kekalahan tentara Abbasiyyah di Spanyol.
786 M – Harun al-Rasyid menjadi Khalifah.
792 M – Penyerangan selatan Perancis.
800 M – Aljabar diciptakan oleh Al-Khawarizmi.
805 M – Perlawanan atas Byzantium. Penyerangan Pulau Rhodes dan Cyprus.
809 M – Kematian Harun al-Rasyid. Al-Amin diangkat menjadi khalifah.
814 M – Perang saudara antara Al-Amin dan Al-Ma’mun. Al-Amin terbunuh dan Al-Ma’mun menjadi khalifah.
1000 M – Masjid Besar Cordoba siap dibangun.
1005 M – Multan dan Ghur ditaklukkan.
1055 M – Baghdad diserang oleh tentara Turki Seljuk. Pemerintahan Abbasiyyah-Seljuk dimulai, yang berdiri sampai tahun 1258 ketika tentara Mongol memusnahkan Baghdad.
1085 M – Tentara Kristen menyerang Toledo (di Spanyol).
1091 M – Bangsa Norman menyerang Sicilia, pemerintahan Islam di sana berakhir.
1095 M – Perang Salib pertama dimulai.
1099 M – Tentara Salib menaklukkan Baitul Maqdis. Mereka membunuh semua penduduknya.
1144 M – Nuruddin Zengi menaklukkan Edessa dari tentera Kristian. Perang Salib kedua berlaku.
1187 M – Salahuddin Al-Ayubbi menaklukkan Baitulmuqaddis dari tentera Salib. Perang Salib ketiga berlaku.
1194 M – Tentera Muslim menaklukkan Delhi, India.
1236 M – Tentera Kristen menaklukkan Cordoba (di Spanyol).
1258 M – Tentera Mongol menyerang dan memusnahkan Baghdad. Ribuan penduduk terbunuh. Runtuhnya Baghdad. Tamatnya pemerintahan Kerajaan Bani Abbasiyyah-Seljuk.
1260 M – Kebangkitan Islam. Kerajaan Bani Mamluk di Mesir (merupakan pertahanan Islam yang ketiga terakhir setelah Makkah & Madinah) pimpinan Sultan Saifuddin Muzaffar Al-Qutuz menewaskan tentera Mongol di dalam pertempuran di Ain Jalut.
Sejarah Islam Masa Kerajaan Turki Utsmani
1243 M – Bangsa Turki yang hidup secara nomad menetap secara tetap di Asia Kecil.
1299 M – Sebuah wilayah pemerintahan kecil Turki di bawah Turki Seljuk didirikan di barat Anatolia.
1301 M – Osman I menyatakan dirinya sebagai sultan. Berdirinya Kerajaan Turki Usmani.
1345 M – Turki Seljuk menyeberangi Selat Bosporus.
1389 M – Tentara Utsmani menewaskan tentara Serb di Kosovo.
1402 M – Timurlane, Raja Tartar (Mongol) menumpaskan tentera Uthmaniyyah di Ankara.
1451 M – Sultan Muhammad al-Fatih menjadi pemerintah.
1453 M – Constantinople ditaklukkan oleh tentara Islam pimpinan Sultan Muhammad al-Fatih. Berakhirnya Kerajaan Byzantium.
1520 M – Sultan Sulaiman al-Qanuni dilantik menjadi sultan.
1526 M – Perang Mohacs
1529 M – Serangan dan kepungan ke atas Vienna.
1571 M – Perang Lepanto terjadi.
1641 M – Pemerintahan Sultan Muhammad IV
1683 M – Serangan dan kepungan ke atas Vienna untuk yang kedua kalinya.
1687 M – Sultan Muhammad IV meninggal dunia.
1703 M – Pembaharuan kebudayaan di bawah Sultan Ahmed III.
1774 M – Perjanjian Kucuk Kaynarca.
1792 M – Perjanjian Jassy.
1793 M – Sultan Selim III mengumumkan “Pentadbiran Baru”.
1798 M – Napoleon mencoba untuk menaklukkan Mesir.
1804 M – Pemberontakan dan kebangkitan bangsa Serbia pertama.
1815 M – Pemberontakan dan kebangkitan bangsa Serbia kedua.
1822 M – Bermulanya perang kemerdekaan Greece.
1826 M – Pembunuhan massal tentara elit Janissari. Kekalahan tentera laut Uthmaniyyah di Navarino.
1829 M – Perjanjian Adrianople.
1830 M – Berakhirnya perang kemerdekaan Greece.
1841 M – Konvensyen Selat.
1853 M – Dimulainya Perang Crimea.
1856 M – Berakhirnya Perang Crimea.
1878 M – Kongres Berlin. Serbia dan Montenegro diberi kemerdekaan. Bulgaria diberi kuasa autonomi.
1912 M – Perang Balkan pertama.
1913 M – Perang Balkan kedua.
1914 M – Kerajaan Turki Utsmani memasuki Perang Dunia I sebagai sekutu kuasa tengah.
1919 M – Mustafa Kemal Atatürk mendarat di Samsun.
1923 M – Sistem kesultanan dihapuskan. Turki menyatakan sebagai sebuah Republik.
1924 M – Khalifah dihapus. Berakhirnya pemerintahan Kerajaan Turki Utsmani.
Demikian seputar sejarah islam, semoga artikel ini bermanfaat. wassalam.
source: id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Islam





WANITAKU


            Terkhir kali aku melihat  wanita itu di bawah pohon beringin di depan rumahku .
***
            Wanita kecil sering mencuri air mata di keheningan malam atau di bawah meja makan.Aku hanya terdiam ketika dia barbicara dan dengan penuh perhatian mendengarkan semua ceritanya.Ia adalah wanitaku,wanita aneh yang membuatku meleleh.Sayang...aku tidak mengenalnya dari dulu,dari dulu ketika ia masih kecil.Wanita yang menyimpan berjuta misteri yang hendak ketahui saat ia akan menjadi  wanitaku.Aku ingin bercerita tentang wanitaku,tapi aku tak tahu harus bercerita darimana.Saat ini,hanya  dia yang ada dibenakku,meski saat ini tak berada disisiku lagi aku merasa ia masih didekatku.Wanitaku,mengapa kau pergi secepat itu?Padahal aku dan kamu berencana akan pergi ke langit bersama – sama dan kau malah meninggalkanku sendiri disini.
***
            ”Barangkali kau  seperti laki –laki lain,laki –laki yang selalu merendahkanku,laki – laki yang selalu melecehkanku,laki – laki bodoh yang takut aku akan menolaknya karena tingkahku yang tak pernah memedulikan mereka,laki – laki yang tidak pernah menganggapku sebagai wanita karena aku tidak seperti wanita umumnya dan aku berharap kamu tidak seperti laki –laki itu,apa jadinya aku nanti, jika kamu seperti mereka.Mungkin aku akan menjadi satu – satunya wanita di dunia yang ingin menghapus kaum laki – laki ,seperti tragedi pembersihan etnis di negara kita beberapa tahun yang lalu.Asal kamu tahu,kamu adalah laki – laki pertama yang berani berdiri dan mengatakan itu di depanku.”
           
            Ia mengatakannya saat  pertama kali aku mengungkapkan  semua perasaanku.Aku terdiam dan sejenak menundukkan kepala,ia berkata seakan menganggapku sebagai musuh.Tubuhku mematung,aku tak berani menatap apalagi mengatakan sesuatu.Sisa – sisa detak jantungku masih terdengar kencang,keberanianku sudah habis hanya karena tiga kata yang keluar dari mulutku.Setelah ia selesai,aku perlahan – lahan mengangkat kepalaku dan kembali menatap wajah wanita itu.Dia tersenyum,aku benar – benar tak mengerti apa sebenarnya yang ada dalam otaknya.Aku membalas senyumnya dan berpikir bahwa ini adalah pertanda baik untukku,bukan....untuk kita.
***
            Ia meninggalkanku,ia tak pernah menjawab pernyataanku,ia pergi begitu saja,ia membuatku gelisah dan aku...aku...mungkin terlalu banyak berharap darinya hingga membuat hidupku semakin tak karuan.Aku akan menunggu...menunggu wanita anehku.
            Aku juga belum sempat memberikan lukisanku.Lukisan tentang dia,lukisan tentang wanita yang  berdiri di tengah keramaian dan tak pernah kesepian.Aku melukis,semua kupamerkan di galeri ”Wanita” ku.Semoga ia singgah kesini,mengambil lukisannya yang tak sempat aku berikan.

***
Hanya orang bodoh yang tak pernah menyadari siapa dirinya tak pernah sadar kenapa dia mencintainya tak pernah tahu apakah suka ataupun luka, yang dia tahu hanyalah ketika dia  tak bertemu dengannya lagi dia merasa ada sesuatu yang hilang darinya.Dia tak pernah berani mengatakannya karena dia takut  perasaannya akan melukainya.Kenapa dia begini ? Dia sendiri tak tahu jawabannya, dia ingin melupakannya,tetapi tak sanggup.Dia kira dengan kepergiannya sekarang dia akan mudah melupakannya ,ternyata tidak! Wajahnya selalu menghantuinnya dikala dia mau tidur,makan bahkan kemanapun dia pergi serasa dia selalu menghantui langkahnya,apakah ini yang dinamakan.....?Ah... dia tak berani menjawabnya karena ego yang terlalu besar membuat dia tak berani mengakui perasaanya dan kini dia telah menyesal karena tak berani mengungkapkan dan dia selalu berharap Tuhan selalu menjaganya dan mengembalikan dia kepelukannya, meskipun saat ini dia bukan siapa-siapanya dia tak peduli dan berdoa supaya Tuhan mempertemukannya lagi seperti sedia kala seperti pertama kali dia bertemu dengannya.Saat ini dia ingin sejenak melupakannya, dia berusaha menjalani hidup tanpa dia,dia ingin merangkai mimpi-mimpinya yang tertunda, dia sadar tak mungkin menjalani keduanya dan dia harus memilih salah satu.Setelah mimpi digapainya dia bertekad menemuinya lagi untuk mengatakan kalau selama ini dia merindukannya... sangat merindukannya.”

Ia menuliskan ini saat ia kembali padaku,aku tak menyangka ia akan kembali kepelukanku dengan sendirinya.Dia telah meraih mimpinya menjadi seorang penulis dan kata – kata diatas dikutip dari salah satu novelnya.Ia berubah,ia tak seperti dulu lagi,dewasa dan lebih matang.Dan  aku merasa aku sedang bermimpi,karena ia tiba – tiba pergi dan datang dengan tiba – tiba pula,kini...aku sadar ia benar – benar wanitaku.Ia mengambil lukisannya dan meminta tanda tangan dariku.Mataku hanya tertuju padanya,entah kenapa bola mataku tidak mau berhenti untuk memandangnya,memandang wanita anehku yang penuh misteri dan aku tak peduli.Wanitaku sekarang sudah kembali....

***
Di bawah pohon beringin itu ia menyandarkan semua, hidup dan nyawanya.Tidak ada lagi yang membangunkanku ketika adzan subuh, tidak ada lagi yang membuatkanku kopi di pagi hari, tidak ada lagi yang memarahiku karena aku kebanyakan merokok, ia tidak mau aku menderita sakit jantung sepertinya.Tidak ada lagi cerita, tidak ada lagi senyuman, tidak  ada lagi wanitaku, tidak ada lagi...


Night City, 2009
( Kumpulan cerpen awal masuk k.kom )

Masa Depan: CARA BERTAMU ROSULULLAH SALLALLAHU 'ALAIHI WA SALL...

Masa Depan: CARA BERTAMU ROSULULLAH SALLALLAHU 'ALAIHI WA SALL...: CARA BERTAMU ROSULULLAH SALLALLAHU 'ALAIHI WA SALLAM oleh z ulfikar al-jayati pada 15 Januari 2012 pukul 23:16 · CARA BERT...